CIPUTAT – RDK (Respon Darurat Kesehatan) Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Banten mengevakuasi pasien dari Fatmawati ke Rumah Pasien pada hari Sabtu 30 November 2019.
Rahmawati (18 tahun), anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan almarhum Riva’i (45 Tahun) yang dulu seorang supir angkot dan Anis (42 tahun) penjual nasi uduk, harus menerima kenyataan yang tidak diduga-duga.
Berawal dari rasa pegal yang ia rasakan di leher. Rahmawati menceritakan apa yang dirasakan itu kepada ibunya (Anis). Tanpa berpikir panjang, Anis membawanya ke pijat tradisional. Ketika dipijit kejadian yang tidak terbayangkan sebelumnya terjadi, tubuh Rahmawati mengalami kejang-kejang.
“Waktu pulang sekolah anak saya bilang lehernya pegel, kemudian saya bawa ke tukang urut, ketika diurut anak saya langsung kejang-kejang dan lemas akhirnya langsung saya bawa ke RS Siloam” tutur Anis kepada tim RDK.
Bergerak cepat untuk mengantisipasi kondisi anaknya semakin memburuk, Anis membawanya ke Rumah Sakit (RS) Siloam. Sesampainya di RS Siloam, Rahmawati dimasukkan ke Unit Gawat Darurat. Kemudian ia dikirim ke Rumah Sakit Fatmawati.
“Di Siloam dirawat setengah malam, langsung dipindah ke Fatmawati” ungkap Anis.
Lima puluh dua hari Rahmawati dirawat di RS Fatmawati, ia sempat masuk ke Intensive Care Unit (ICU) selama dua pekan karena gangguan pernafasan (gagal nafas).
“Anak saya sempet gagal nafas kemudian dimasukkan ke ruang ICU selama dua minggu” tambah Anis.
Pada hari Sabtu, 30 November 2019 pukul 15:00 WIB tim RDK LKC Dompet Dhuafa Banten menerima panggilan dari pihak Rumah Sakit Fatmawati untuk membantu mobilisasi Pasien (Rahmawati) pulang ke rumahnya.
“Kami menerima panggilan dari RS Fatmawati untuk membantu mobilisasi Pasien bernama Rahmawati pulang ke rumahnya” jelas Mamat Ismanto selaku tim RDK kepada awak media.
Merespon panggilan RS Fatmawati, tim RDK dengan sigap melajukan ambulance dari LKC Dompet Dhuafa Banten ke RS Fatmawati.
Tertaplegia atau lumpuh kedua kaki dan tangan menjadi penyakit yang dialami oleh Rahmawati, bukan hanya itu, akibat terlalu lama terlentang, ia mengalami luka di bokong atau Dekubitas.
“Menurut dokter, katanya ada urat syaraf yang putus di bagian tengkuk leher, sehingga ia mengalami lemas dan lumpuh” ujar Anis kepada Mamat Ismanto tim RDK LKC Dompet Dhuafa Banten.
Selama menerima perawatan di RS Fatmawati, Rahmawati mengandalkan BPJS Kesehatan kelas 3, ditemani oleh Ibu dan Kakeknya, H Saud (72 tahun).
“Selama di rawat di RS Fatmawati, saya menggunakan BPJS Kesehatan kelas 3 pak. Terus juga ada temen yang bantu membayarkan tagihan BPJS pak” ungkap Anis kepada tim RDK.
Dari Fatmawati pasien dievakuasi oleh tim RDK ke rumahnya yang beralamat di Jalan Pasar Kemis RT 02 RW 01 Kelurahan Pasar kemis, Kecamatan Pasar Kemis, Kota Tangerang.
Sesampainya dirumah tim RDK disambut oleh sanak keluarganya. Semua keluarga membantu mengangkat pasien ke ruangan 2×3 meter yang sudah disediakan.
Kondisi terkini pasien pasca evakuasi tim RDK masih belum dapat bangun, hanya mampu berbaring, namun bisa diajak komunikasi.
Sebelum berpamitan, tim RDK di pimpin oleh Ust Mamat Ismanto yang merupakan staff RDK LKC Dompet Dhuafa Banten memimpi doa untuk kesembuhan pasien, tak lupa Mamat Ismanto juga memberikan tausiah.